Halaman

9 November 2011

MAHASISWA adalah SAMPAH..??

Wow...wow...wow...
Ngeri juga ni baca judulnya.....MAHASISWA adalah SAMPAH..?? apa lagi mahasiswa yang baca judul ini.baru baca judulnya sudah panas kayanya..

Marah? sewot? jengkel? tersinggung? kesal? atau malah jadi kebelet? hehehe...
Terserah kalaupun harus marah atau benci sama saya juga ga apa-apa...
TAPI, sebelum Anda (sebagai Mahasiswa) marah MAKNAI,PIKIRKAN,RENUNGKAN dulu judul di atas,baru kalau Anda sudah BENAR-BENAR PAHAM, Anda bebas punya ekspresikan kaya gimana juga, dan silahkan lanjutkan membaca.
wah macem-macem aja ni postingan MB, waktu itu posting tentang AKTIVIS??? Mahluk apa sih eh sekarang MAHASISWA adalah SAMPAH..??, baiklah, kembali ke judul.
Ingat...!!!SAMPAH tidak selamanya menjadi benda yang bau, kotor, dan tidak berguna. Sampah bisa menjadi benda yang sangat berguna bagi kita semua, ada beberapa contoh manfaat dari benda ini ;
  1. SAMPAH menjadi sumber penghasilan bagi para pemulung.
  2. SAMPAH bisa di daur ulang untuk dijadikan benda baru yang bermanfaat.
     
  3. SAMPAH bisa menjadi sumber energi yang bisa kita manfaatkan.
  4. dan masih banyak lagi manfaatnya yang bisa kita manfaatkan.
tapi,hanya sedikit orang yang mengetahui manfaat-manfaat dari SAMPAH dan bisa memaksimalkan potensi yang besar ini dari SAMPAH.
Dari sinilah saya bisa menyimpulkan bahwa MAHASISWA bisa disetarakan dengan SAMPAH.
MAHASISWA punya segudang potensi yang bisa dimaksimalkan dengan banyak cara, baik dari segi Akademik, Pola Pikir, ataupun yang lainnya..
Tapi yang jadi masalahnya adalah hanya sedikit orang yang tahu, percaya, dan yakin pada potensi yang mereka miliki. Bahkan MAHASISWAnya itu sendiri cenderung tidak tahu potensi apa yang ada dalam diri mereka yang bisa mereka manfaatkan.
MAHASISWA :
  1. Mendapat segudang ilmu di perkuliahan, alih-alih memutar otak untuk mengaplikasikan ilmu tersebut, mayoritas mahasiswa malah berlomba-lomba jadi tukang fotokopi di kantor. Mentok-mentok disuruh bikin kopi. Kesal? Boro-boro. Seneng malah. Kerjaan gampang, dapet gaji setara UMR. (Ini otaknya kalo dijual pasti mahal, masih disegel.saya yakin anda tidak seperti itu)
  2. Punya tingkat intelektualitas tinggi, alih-alih berkontribusi pada pembangunan bangsa, mayoritas sudah cukup puas diundang ke acara televisi sekedar untuk tepuk tangan. Dapet makan, dapet duit, disuruh senyum2. Mau-mau aja. Seneng pula. (Ini mahasiswa apa topeng monyet?saya yakin anda tidak seperti itu)
  3. Dilatih berpikir rasional, kreatif, dan solusif, alih-alih bisa menjadi kontrol sosial dan kritis terhadap berbagai hal, malah bangga bisa adu cepet ngetik dan adu cepet dapet gosip dari facebook, twitter, dan bbm. (yang kayak gini bangga kalo bisa dapet video Sinta-Jojo lebih dulu daripada temen-temennya, tapi kalo ditanya dosen, pada kaga bisa jawab.saya yakin anda tidak seperti itu)
  4. Punya akses ke berbagai fasilitas, sumber daya, dan lain sebagainya, alih-alih mengoptimalkan itu semua, malah puas bisa main Plant versus Zombies di labkom kampus atau baca Lampu Merah di perpustakaan atau update status di kelas (pas dosen lagi ngajar, dan statusnya ngejek si dosen pula!).
Kasihan banget ya....
Tapi tidak semua mahasiswa seperti itu. (toh saya juga masih mahasiswa).Banyak juga yang sadar pada potensinya masing-masing dan melakukan berbagai hal, baik untuk dirinya sendiri, untuk keluarganya, maupun untuk masyarakat yang lebih luas.


Jika kondisi ini didiamkan maka akan semakin parah.
Mahasiswa makin minder dan rendah diri, masyarakat pun jadi ikutan memandang rendah mahasiswa.
Jangan sampe nanti muncul peribahasa baru: "Jangan buang MAHASISWA sembarangan!"
Lalu nanti akan muncul tong MAHASISWA (bukan tong sampah), yang memisahkan antara mahasiswa organik dan anorganik. Yang setengah dungu dan yang dungu sekali.
Jangan sampe deh! Amit-amit.
"Semoga makin banyak MAHASISWA yang sadar dengan kesetaraan mereka dengan SAMPAH dan semoga mereka juga siap di DAUR ULANG untuk bisa lebih dibanggakan oleh dirinya sendiri, orang tua, masyarakat, Bangsa, dan Negara." HIDUP MAHASISWA...
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam tulisan di atas ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Saya hanya mencoba memberikan sedikit motivasi pada rekan-rekan."

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...